Sistem Rangka dan Gangguan pada Sepeda Motor
Sasis atau rangka adalah salah
satu bagian yang penting pada kendaraan Karena diibaratkan sebagai tulang
punggung bagi kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor. Hampir semua
bagian-bagian penting dipasang pada rangka. Rangka kendaraan harus dibuat dari bahan yang
cukup kuat supaya dapat menahan atau memikul beban kendaraan. Konstruksinya
disesuaikan dengan fungsinya. Rangka pada setiap kendaraan umumnya mempunyai
bentuk yang hampir sama karena adanya persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.
Rangka sepeda motor memiliki
peran yang hampir sama dengan rangka pada manusia ataupun hewan. Rangka pada
sepeda motor berfungsi sebagai wadah penempatan engine, sistem kelistrikan, dan
kelengkapan lainnya sekaligus sebagai penyangga penumpang. Mesin umumnya berada
di dalam rangka, sedangkan lengan ayun dan garpu depan tersambung dengan rangka
melalui semacam persendian yang memungkinkan kedua komponen tersebut bergerak.
Rangka pada sepeda motor juga berfungsi untuk melindungi komponen-komponen sepeda motor yang sensitif ketika terjadi benturan. Bagian rangka juga mencakup komponen-komponen lain
yang terhubungan dengan fungsi keindahan dan kenyamanan berkendara. Rancangan
pembuatan sebuah rangka ditentukan oleh beberapa kepentingan, yaitu disesuaikan
dengan besar kapasitas mesin (cc) yang dipasang, kemudahan penggunaan dari
sepeda motor tersebut, dan ke-ekonomisan dalam perawatan. Berikut ini beberapa
fungsi rangka pada sepeda motor.
1. Penopang mesin
2. Peredam guncangan dan getaran
yang disebabkan oleh kondisi jalan
3. Tahanan dari garpu depan
(fork) dan belakang (fork arm) dibuat sedemikian rupa supaya sepeda motor dapat
dikendalikan.
4. Sebagai dudukan jok
5. Sebagai penahan standar
6. Perletakan aki, kelengkapan
kelistrikan, serta penerangan
7. Memperindah tampilan sepeda
motor dan memberikan kenyamanan dalam
berkendara
Rangka harus memenuhi beberapa
persyaratan berikut ini agar dapat berfungsi dengan baik.
1. Kuat dan kokoh sehingga mampu kelengkapan
kendaraan lainnya serta menyangga penumpang maupun beban tanpa mengalami
kerusakan/perubahan bentuk.
2. Ringan sehingga rangka tidak terlalu
membebani kerja mesin (meningkatkan efektivitas tenaga yang dihasilkan mesin).
3. Mempunyai nilai kelenturan atau fleksibilitas yang berfungsi untuk meredam getaran/guncangan berlebihan yang diakibatkan oleh tenaga yang dihasilkan mesin maupun akibat kondisi jalan yang buruk.
1. Sumbu kemudi
2. Pipa rangka alas
3. Rangka pipa punggung
4. Dudukan peredam getaran
5. Pipa rangka tengah
6. Dudukan lengan ayun
7. Pipa rangka bawah
Gangguan pada Rangka Sepeda Motor
Rangka memikul tugas berat karena
semua beban bertumpu padanya. Beban utama dapat berupa berat penumpang, berat
barang bawaan, dan guncangan dari jalan yang rusak (tidak rata, banyak lubang,
banyak polisi tidur, dan lain-lain).
Agar rangka tetap berfungsi
prima, Anda harus dapat memperkirakan berat beban muatan (pengendara,
penumpang, dan barang bawaan) ke sepeda motor dan kondisi jalan yang akan
dilewati. Beban yang berlebihan akan menyebabkan rangka berubah bentuk
(bengkok). Jika hal ini berlangsung secara terus-menerus, tidak menutup
kemungkinan timbul retakan pada rangka lalu akan patah dalam jangka waktu yang
relatif singkat.
Gangguan yang sering terjadi pada
rangka dijabarkan sebagai berikut :
a. Rangka terdengar beresonansi
atau menggema karena getaran mesin.
b. Terdengar suara abnormal dari
bagian rangka (berderak, bercuit, dan sebagainya) saat berjalan.
c. Sewaktu menghentikan
kendaraan, rangka terasa membengkok.
Penyebab gangguan pada rangka
dijabarkan sebagai berikut :
a. Pada bagian sambungan terdapat
retakan atau patahan (bagian yang dilas) di sekitar batang atau bingkai
penopang mesin. Hal seperti ini dapat terjadi apabila sepeda motor terkena
benturan keras atau pernah terjatuh (kecelakaan).
b. Rangka patah atau bengkok
(terpuntir). Penyebab ini dapat terjadi seperti halnya peristiwa seperti di
atas, yaitu terjadi apabila sepeda motor terkena benturan keras atau pernah
terjatuh (kecelakaan).
c. Perubahan bentuk dan ukuran
karena terdapat lengkungan atau bengkok. Hal disebabkan oleh muatan yang
melebihi batas kemampuan rangka.
d. Dudukan poros garpu belakang
yang cepat aus. Jika sepeda motor dikendarai dalam keadaan mur pengikat poros
garpu belakang terlepas, lama-kelamaan pivot bushing di dalam dudukan poros
akan mudah aus dan cepat rusak. Kerusakan pada dudukan ini dapat menimbulkan getaran
pada rangka.
Selain itu beberapa masalah di atas, masalah yang sering timbul adalah kotor, berkarat, bengkok, miring (tidak center), dan retak.
Posting Komentar untuk "Sistem Rangka dan Gangguan pada Sepeda Motor"