Gangguan pada Blok silinder Mesin Sepeda Motor
GANGGUAN PADA BLOK SILINDER DAN KELENGKAPANNYA
Blok silinder bisa dikatakan
bagian terpenting dari suatu mesin motor. Bagian mesin motor ini merupakan
tempat bergeraknya piston dan tempat komponen kelistrikan motor dipasang.
Selain itu, blok silinder juga berfungsi Sebagai pendingin pada mesin sepeda
motor. Untuk mendapatkan sistem pendinginan yang maksimal, maka blok silinder
dibuat dengan bentuk bersirip agar lubang bidang permukaan pendinginan lebih
besar.
Blok Silinder
Blok silinder merupakan bagian
mesin motor yang bersitat statis, dengan fungi utama sebagai tempat bergeraknya
piston dalam melaksanakan proses kerja motor. Sebelum membahas gangguan-
gangguan pada blok silinder motor, perlu kiranya kita ingat kembali bahan dan
konstruksi blok silinder mesin sepeda motor.
Bahan Blok Silinder dan Silinder
Daya sebuah sepeda motor
tergantung dari ukuran besarnya silinder pada motor tersebut. Pada bagian dalam
blok silinder terpasang erat silinder liner. Bahan silinder liner sangat
berbeda dengan bahan blok silinder. Silinder liner terbuat dari bahan yang
tahan terhadap gesekan dan panas sehingga tidak mudah aus. Oleh karena itu,
gunakan pelumas (oli) yang baik dan selalu tecukupi untuk menghindari dari
keausan. Hal ini perlu diperhatikan, karena dalam jangka waktu lama keausan
silinder pasti akan terjadi. Adapun blok silinder terbuat dari rangka besi yang
tahan panas. Pada umumnya, blok silinder dibuat menyesuaikan dari jenis
mesinnya, yaitu sebagai berikut.
a) Untuk jenis mesin yang kecil, umumnya dipakai bahan dari
logam aluminium paduan.
b) Untuk jenis mesin besa dipakai bahan jenis baja tuang.
c) Untuk jenis mesin motor 2 tak dipakai bahan metal yang
kuat, seperti nikel silicon carbide coating.
Konstruksi Blok Silinder Bentuk
konstruksi blok silinder sepeda motor dibagi ke dalam 2 golongan besar, yaitu
sebagai berikut.
Blok Silinder Motor 4 Tak
Pada blok silinder motor 4 tak tidak ada lubang apapun di bagian dalam dinding silindernya. Bagian-bagian yang ada pada blok silinder motor 4 tak terdiri dari ruang silinder, lubang saluran minyak pelumas, dan lubang rantai penghubung
Gambar Blok silinder
motor 4 tak
Blok Silinder Motor 2 Tak
Pada blok silinder motor 2 tak
terdapat lubang-lubang di bagian dalam dinding silindernya. Adapun
bagian-bagian pada blok silinder motor 2 tak, yaitu sebagai berikut.
a) Saluran dan rongga bilas (transter port).
b) Lubang buang (exhaust port).
c) Lubang masuk (ntake port).
Gambar Blok silinder
motor 2 tak
2. Macam-macam Gangguan pada Blok
Silinder dan Kelengkapannya Kerusakan yang umum terjadi pada blok silinder
mesin yaitu tergores dan aus sehingga lubang silinder membesar. Hal ini
menyebabkan piston menjadi usak/ kocak/ longgar di dalam silinder linier. Keausan
silinder linier ini disebabkan karena adanya abrasi, erosi dan korosi. Abrasi
diakibatkan karena sesuatu kotoran yang masuk ke dalam engine yang diakibatkan servis
kurang baik, seperti saringan udara yang kotor atau manifold bocor Erosi
merupakan keausan silinder yang disebabkan oleh gesekan. Adapun korosi merupakan
hasil dari unsur yang diproduksi oleh proses pembakaran. Gangguan pada blok
silinder seperti di atas baik pada mesin 4 tak atau mesin 2 tak akan
menyebabkan terjadinya hal-hal sebagai berikut.
a. Akibat Gangguan Blok Silinder pada Mesin 4 Tak
Berikut beberapa pengaruh gangguan blok silinder pada mesin
4 tak.
1) Kompresi motor menjadi bocor.
2) Motor sukar untuk dihidupkan.
3) Tenaga motor berkurang.
4) Suara motor tidak normal.
5) Motor tidak bisa langsam.
6) Gap ring piston cepat sejajar.
7) Ring piston sejajar.
8) Oli di bak perseneling naik.
9) Oli motor cepat kotor
10) Oli motor cepat berkurang.
11) Ruang bakar cepat kotor dengan arang.
12) Kepala piston cepat kotor dengan arang.
13) Busi motor cepat kotor dengan arang.
14) Busi motor cepat lemah.
15) Knalpot motor cepat kotor dan mengeluarkan asap yang
tebal.
b. Akibat Gangguan Blok Silinder pada Mesin 2 Tak. Berikut
beberapa pengaruh gangguan blok silinder pada mesm 2 tak.
1) Kompresi motor mejadi bocor.
2) Motor sukar dihidupkan.
3) Tenaga motor berkurang.
4) Suara motor tidak normal.
5) Motor tidak stasioner.
6) Ring piston cepat lemah.
Tingkat keausan silinder liner pada sepeda motor yang normal adalah sekitar 0,1 mm per 1000 jam kerjanya. Tingkat keausan akan meningkat jika mesin kelebihan beban. Umumnya silinder liner harus diganti ketika keausannya (over size) mencapa sekitar 0,6%-8% dari diameter lubang atau sesuai yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatannya.”
Perbaikan pada Gangguan Blok Silinder
Blok silinder dan silinder liner
meruapakan dua bagian yang melekat satu sama lain. Blok silinder merupakan
tempat bergerak piston. Tempat piston berada tepat di tengah blok silinder.
Silinder liner piston ini sudah dilapisi bahan khusus supaya tidak cepat aus
akibat gesekan. Meskipun Silinder liner piston telah mendapat pelumasan yang
mencukupi tetapi keausan lubang silinder tetap tak dapat dihindari. Karenanya
dalam jangka waktu yang lama keausan tersebut pasti terjadi. Keausan lubang
silinder dapat terjadi secara tidak merata sehingga dapat berupa Keovalan atau
ketirusan.
Masing-masing kerusakan silinder
liner piston harus diketahui untuk menentukan langkah perbaikan. Cara mengukur
keausan silinder sebagai berikut:
a. Lepaskan blok
silinder.
b. Lepaskan piston.
C. Ukurlah diameter lubang
silinder dengan silinder bour gauge. bagian yang diukur antara lain bagian
atas, tengah dan bawah dari lubang silinder. Pengukuran dilakukan dua kali pada
posisi menyilang.
d. Hitung besarnya keovalan dan
ketirusan. Bandingkan dengan ketentuan pada buku manual servisnya. Jika
besarnya keovalan dan ketirusan blok silinder melebihi batas-batas yang
diijinkan lubang silinder harus over size.
Perubahan ukuran silinder terdiri dari 4 tahap, yaitu
sebagai berikut.
1) Perubahan ukuran silinder tahap satu 0,25 berarti over
size 0,25 mm, yaitu silinder mengalami perubahan untuk pertama kalinya.
2) ) Perubahan ukuran silinder tahap dua 0,50 berarti over
size 0,50 mm, yaitu silinder mengalami perubahan untuk kedua kalinya.
3) ) Perubahan ukuran silinder tahap tiga 0,75 berarti over
size 0,75 mm, yaitu silinder mengalami perubahan untuk ketiga kalinya.
4) ) Perubahan ukuran silinder tahap empat 0,100 berarti
over size 0,100 mm, yaitu silinder mengalami perubahan untuk keempat kalinya
atau terakhir kalinya.
Setelah mengalami tahap perubahan
ke empat, over size silinder 0,100 maka silinder sudah tidak bisa di kolter
lagi. Adapun langkah perbaikannya adalah dengan mengganti blok silinder baru,
atau blok silinder lama di shock kembali.
Posting Komentar untuk "Gangguan pada Blok silinder Mesin Sepeda Motor"